Balita yang gemuk memang lucu dan ngegemesin. Apalagi
pipinya yang seperti bakpao dan mengundang banyak tangan untuk mencubit saking
gemesnya. Namun tahukah anda kelucuan itu ternyata sangat berbahaya bagi anak?
Obesitas pada balita akan menyebabkan masalah jantung, gerak
yang terlambat, mudah lelah, masalah diabetes di masa depan dan yang paling
parah adalah masalah psikologis untuk pembentukan kepribadian anak yang
terganggu. Ketika ada balita yang gemuk banyak orang manganggap lucu panggilan
“ndut atau endut”. Dan biasanya panggilan ini akan selalu melekat pada anak itu
hingga ia dewasa. Anak yang dipanggil ndut sampai dewasa maka, anak akan merasa
minder dan tidak percaya diri.
Pada dasarnya panggilan itu merupakan bullying sejak dini
dan merupakan labeling pada anak. Ndut atau endut terdengar lucu namun bermakna
negatif. Ada baiknya masyarakat sekarang sadar pentingnya makna panggilan untuk
anak.
Pada dasarnya obesitas disebabkan oleh beberapa hal seperti,
pola makan yang buruk, makan atau ngemil terlalu banyak, dan bisa juga riwayat keluarga mengidap obesitas. Ada
kecenderungan “asalkan diam” jadi anak diberi makanan kesukaannya. Karena anak
sering menagis dan ketika diberi makan anak diam, maka makanan menjadi solusi
untuk membuat anak tetap diam. Sehingga anak menjadi kecanduan berlebih
terhadap makanan.
Orang tua memang harus cerdas dalam menghadapi anak yang
rewel atau suka menangis. Pandai-pandailah mengalihkan perhatian anak untuk
sesuatu yang lebih menyehatkan. Pola makan yang sehat sudah harus diperkenalkan
sejak dini kepada anak agar anak terbiasa menjaga pola makan yang sehat.
Berikut ini merupakan cara mengatasi obesitas pada balita
dengan benar dan bisa anda terapkan pada buah hati tercinta,
1. Pola
makan yang teratur dan sehat
Terapakan
pola makan yang teratur yaitu tiga kali sehari dengan porsi yang disesuaikan
dengan usiannya. Menu makan yang bisa anda gunakan adalah sayur dan buah.
Kebanyakan anak kecil tidak menyukai sayur dan lebih menyukai makanan kering
seperti nasi dengan telur, ikan atau ayam goreng. Nah biasakan sejak kecil anak
menyukai sayur dan buah dengan sering-sering memberi tahunya tentang manfaat
sayur bagi tubuhnya. Misal sayur ini membuat adek makin pinter, sayur wortel
bikin mata adek sehat dan lain-lain. Untuk buah usahakan anak memakan buah
secara langsung bukannya dibuat jus. Untuk membiasakan balita suka kayur baca:
2.
Perbanyak aktifitas fisik
Luangkan
waktu anda lebih banyak dengan si kecil untuk bermain yang melibatkan aktifitas fisik bersama. Hal ini dilakukan
agar anak teralihkan perhatiannya dari makanan. Ciptakan suasana yang
menyenangkan dari pada makanan. Misal bermain puzzle, merangkak bersama,
bermain bola, bermain diteras rumah atau ditaman rumah. Memang butuh perhatian
lebih namun semua akan terbayar lunas ketika melihat perkembangan anak yang
normal, sehat dan ceria.
3.
Selektif memilih cemilan sehat
Untuk pengaturan cemilan, cuma satu kata kuncinya “tidak
berlebihan”. Buang jauh-jauh “asalkan
diam” dan diganti dengan “asalkan sehat”.
Pola makan cemilan ini jangan sampai dihilangkan sama sekali anak tidak
boleh nyemil, hanya saja porsinya dikurangi sedikit demi sedikit dan lebih
memilih cemilan yang sehat. Jangan melakukan pengurangan secara drastis
sehingga anak merasa tercabut kesenangannya. Buat anak tidak menyadari
perubahan yang anda buat. Dengan mengurangi nyemil, anak akan belajar menyimpan
makanan untuk esok hari. Jika biasanya es krim habis sekali makan maka biasakan
menyisakannya sebagian utuk besok karena besok tidak akan dibelikan. Jadi kalau
besuk mau nyemil dia harus menyimpan makanan tersebut.
Penurunan berat badan sikecil harus terkontrol, jangan
sampai turun secara drastis. Semua harus bertahap agar tubuh sikecil tidak
shock dan bisa melakukan penyesuaian.
Salam badan sehat untuk bunda dan keluarga tercinta.
No comments